Jl. Pahlawan No.102-108, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Kota SBY, Jawa Timur 60174 bappeda@jatimprov.go.id
×
Pilih Bahasa
Indonesia
English
Melayu
Japanese
Korean
French
German
Russian
Arabic
Chinese (Simplified)
Chinese (Traditional)
Spanish
Italian
Telkom dan BMM Tanam 5.000 Bibit Mangrove untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir di Bangkalan Jawa Timur
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Telkom dan BMM Tanam 5.000 Bibit Mangrove untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir di Bangkalan Jawa Timur

27 November 2025 Dibaca : 10 kali

 

PT Telkom Indonesia bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) melaksanakan aksi nyata pelestarian lingkungan melalui penanaman 5.000 bibit mangrove sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Rabu (26/11/2025).

Penanaman mangrove yang berlangsung di Pesisir Pantai Martajasah, Desa Martajasah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pemulihan ekosistem pesisir sekaligus memperkuat ketahanan kawasan pantai terhadap abrasi dan perubahan iklim.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Telkom Indonesia Regional 3 dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) Aman Sentosa Lestari serta didukung oleh Pemerintah Daerah setempat.

General Manajer Witel Suramadu PT Telkom Indonesia Hendro Setyo Budi menyampaikan bahwa Telkom tidak hanya menjalankan fungsi utama sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan digital, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial melalui program TJSL.

“Kami berterima kasih diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk Dinas Kehutanan. Hari ini Telkom berkontribusi memberikan 5.000 bibit mangrove. Harapannya, apa yang kita tanam ini menjadi sedekah oksigen, menghijaukan lingkungan sekaligus dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Hendro menegaskan bahwa kegiatan ini harus berlanjut dengan pemeliharaan bersama sehingga mangrove dapat tumbuh dan memberikan manfaat ekologis maupun sosial.

Sementara itu Kepala CDK Sumenep Endang Handayani menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah, BUMN, swasta dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Penanaman hari ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di tanggal 28 November. Menanam mangrove bukan sekadar seremonial, tetapi sedekah oksigen dan amal jariyah ekologis bagi keberlangsungan hidup makhluk di bumi,” ujarnya.

Endang menambahkan bahwa mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon lima kali lebih tinggi dibanding tanaman lain sehingga selaras dengan program Provinsi Jawa Timur, yakni Jatim Lestari.

Dia berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi juga berkembang menjadi pemberdayaan masyarakat seperti pengembangan wisata mangrove, budidaya madu, ikan, kepiting, hingga pemanfaatan hasil hutan bukan kayu sebagai upaya peningkatan kesejahteraan warga.

Untuk diketahui, mangrove memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas lingkungan, seperti menyerap karbon tinggi, mencegah abrasi, menjadi habitat biota laut hingga mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.

Karena itu, penanaman 5.000 bibit ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan ekosistem.

 

Sumber: Media Jatim